Articles by "Herbal"
Tampilkan postingan dengan label Herbal. Tampilkan semua postingan
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae).Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan dari daunnya.
Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, कचोर, yang berarti temu putih (Curcuma zedoaria).

Penyebaran dan etnobotani



Kaempferia galanga kemungkinan berasal dari India, di mana ia tersebar luas. Tanaman ini dibudidayakan secara meluas di Asia Tenggara, Cina selatan,Nusantara hingga Maluku; dan kemungkinan pula diintroduksi ke Australia utara.

Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal di berbagai tempat dengan nama yang berbeda-beda: cikur(bahasa Sunda); ceuko (bahasa Aceh); kaciwer (bahasa Karo); kencor (Madura); cekuh (bahasa Bali); Sekuh atau Sekur(bahasa Sasak), kencursukung (bahasa Melayu Manado); asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-bahasa di Maluku); sertacekir (Sumba).
Berbagai masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencursangat populer sebagai minuman penyegar pula. Di Bali, urap dibuat dengan menggunakan daun kencur.
Ungkapan "masih bau kencur" berarti "masih belum berpengalaman".

Komposisi kimia


Komposisi kimia rimpang:

  • pati (4,14 %),
  • mineral (13,73 %),
  • minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa
    • sineol,
    • asam metil kanil dan penta dekaan,
    • asam sinamat,
    • etil ester,
    • borneol,
    • kamphene,
    • paraeumarin,
    • asam anisat,
    • alkaloid dan
  • gom.

Sifat dan Rasa

Pedas dan hangat
  • Menyebarkan/membuyarkan dan menggerakkan energi dan darah
  • Darah : menghangatkan, menghilangkan dingin, memulihkan kehangatan tubuh

Khasiat

  • Obat batuk (meluruhkan dahak), obat kurang gizi (menambah nafsu makan), obat sakit perut (menetralisasi saluran pencernaan, anti racun, menghilangkan kembung, dan menghilangkan mual), obat lelah (menghilangkan rasa nyeri).
  • Asma
  • Bengkak
  • Diare
  • Eksim
  • Gatal pada tenggorokan
  • Jerawat
  • Keputihan
  • Mengecilkan rahim sehabis bersalin
  • Menyuburkan kandungan
  • Migren
  • Muntah-muntah
  • Masuk angin
  • Nyeri haid
  • Pegel linu
  • Pilek
  • Rematik
  • Sakit perut
  • Sakit telinga
  • Sakit kepala
  • Tapal habis bersalin
  • Tetanus 
  • TBC
Sumber :
Wikipedia
Buku seri bumbu dapur jilid 2 oleh Abu Muhammad Faris Al Qiyanji dan Shinse suparisno