2019
KABAR GEMBIRA
[BEASISWA PENUH – GRATIS 100%]
Akademi Tahfidzpreneur 'Abdurrahman bin 'Auf
_ Program Kaderisasi  Da’i & Hafizh Qur’an serta Interpreneur_

Akademi Tahfidzpreneur 'Abdurrahman bin 'Auf merupakan lembaga pendidikan tinggi yang ditempuh selama 2 tahun . Didirikan oleh Yayasan Brilian Cahaya Insani, Bogor, Jawa Barat Binaan dari Ustadz Mujiadi,M.A. (Pewaris Sanad Qira'at Sab'ah dan matan2 ilmu tajwid).

PENERIMAAN MAHASANTRI BARU

 🔐 KEUNGGULAN PROGRAM
1 tahun menghafal
1 tahun penguatan hafalan
Mendapatkan sanad Matan tajwid dan qira'at
Mendapatkan pelatihan bisnis teori dan prakek selama 2 tahun
Bebas biaya pendidikan, makan dan tempat tinggal


🔐 KRITERIA
1. Muslim
2. Lulus SLTA/MA/SMK sederajat
3. Laki-Laki
4. Sehat Jasmani dan Rohani
5. Lancar membaca Al Qur’an
6. Tidak Merokok
7. Maksimal umur 21 tahun

🔐 PERSYARATAN ADMINISTRASI
Mengirimkan Berkas-berkas berikut:
📜 Foto ukuran 3×2 sebanyak 3 lembar
📜 Fotocopy KTP 1 lembar
📜 Fotocopy Kartu keluarga (KK ) 1 lembar
📜 Surat keterangan sehat dari rumah sakit setempat
📜 Surat izin orang tua *
📜 Surat Rekomendasi dari Lembaga atau tokoh
📜 Surat pernyataan siap tidak menikah selama mengikuti program*
📜 Surat Kesepakatan*
📜 Surat Keterangan Kelakuan Baik dari kepolisian setempat
📜 Mengisi formulir pendaftaran, download di sini http://bit.ly/PMB_Ataba2019


📜 Menyerahkan Ijazah asli Terakhir (bila dinyatakan lulus)

• Info & Konfirmasi :
📱 +62 85819808807
📱 +62 82210581059
📱 +62 87889505873
Atau langsung datang
Ke Akademi Tahfidzpreneur 'Abdurrahman bin 'Auf
Perumahan Bumi Mutiara Blok JG3 No. 44 Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor – Jawa Barat Tlp. 02182748062

https://maps.google.com/maps/search/Jl.%20Nusa%20Indah%20Raya%20Blok%20JG3%20No.44%2C%20Bojong%20Kulur%2C%20Kec.%20Gn.%20Putri%2C%20Bogor%2C%20Jawa%20Barat%2016969%2C%20Indonesia/@-6.328763987392802,106.97570990771055,17z?hl=id

🔐 PENDAFTARAN & PENGIRIMAN BERKAS
1 nopember – 30 Januari 2020

KUOTA TERBATAS
Segera Daftar. !



https://www.youtube.com/watch?time_continue=2&v=YYgPoHzNe94


Bulan Dzulhijah sudah di depan mata, yang merupakan salah satu bulan dari 4 bulan yang diistimewakan oleh Alloh Subhanahu wa ta’alaa.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السموات والأرض، السنة اثنا عشر شهرا، منها أربعة حرم، ثلاثة متواليات: ذو القعدة وذو الحجة والمحرم، ورجب مضر، الذي بين جمادى وشعبان
“Sesungguhnya waktu itu berputar sebagaimana keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada 12 bulan. Di antara bulan-bulan tersebut ada 4 bulan yang haram (berperang di dalamnya – pen). 3 bulan berturut-turut, yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah,  Al Muharram, (dan yang terakhir –pen) Rajab Mudhar, yaitu bulan di antara bulan Jumaada dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari)

Di dalamnya terdapat banyak amalan yang mendatangkan pahala yangbesar, berhaji ke baitullah yang merupakan bagian rukun islam yang lima. Merupakan kewajiban bagi yang mampu melaksanakannya. Dan yang tidak mampu melaksanakannya makan disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban pada hari nahr (10 dzulhijah) atau pada hari tasyriq yang 3.
Pada kesempatan ini khotib akan menyampaikan sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi bagi orang yang hendak berqurban. Baik sebelum berqurban maupun saat berqurban dansetelah berqurban.

Sunnah sebelum berkurban :

1.     Tidak mecukur rambut, bulu yg ada dbadan dan memotong kuku saat masuk bulan dzulhijah sampai ia berqurban
Dari Ummu Salamah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئً
Jika telah masuk 10 hari pertama dari Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian berkeinginan untuk berqurban, maka janganlah ia menyentuh (memotong) rambut kepala dan rambut badannya (diartikan oleh sebagian ulama: kuku) sedikit pun juga.
2.     Membeli hewan qurban dengan hartanya yang halal, serta memilih hewan yang sehat dan gemuk, cukup umur. Dan tidak cacat.
Memilih hewan dari golongan bahimatul an’am, domba/kambing, sapi/kerbau, dan unta
وَلِكُلِّ أُمَّةٖ جَعَلۡنَا مَنسَكٗا لِّيَذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلۡأَنۡعَٰمِۗ 

bersabda, artinya : “Empat jenis hewan, yakni hewan yang pincang dan jelas kepincangannya; hewan yang salah satu matanya buta dan nyata kebutaannya; hewan yang sakit dan nyata sakitnya; dan hewan yang kurus sehingga tidak bersumsum. Sumber dari: 

Sunnah2 saat menyembelih :

1.      Disunnahkan menyembelih sendiri jika mampu karena Rasulullah menyembelih hewan qurban nya sendiri, apabila tidak mampu maka disunnahkan melihat saat hewan disembelih.
ضَحَّى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ ، فَرَأَيْتُهُ وَاضِعًا قَدَمَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا يُسَمِّى وَيُكَبِّرُ ، فَذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ .
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban (pada Idul Adha) dengan dua kambing yang gemuk. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher dua kambing itu. Lalu beliau membaca basmalah dan takbir, kemudian beliau menyembelih keduanya dengan tangannya.”
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah :
إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين
Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam semesta. (HR. Abu Daud 2810 dan At-Tirmizi 1521)

2.      Telah masuk hari nahr (10 dzulhijah)
3.      Mengunakan pisau yang tajam
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ يَطَأُ فِي سَوَادٍ وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ فَأُتِيَ بِهِ لِيُضَحِّيَ بِهِ فَقَالَ لَهَا يَا عَائِشَةُ هَلُمِّي الْمُدْيَةَ ثُمَّ قَالَ اشْحَذِيهَا بِحَجَرٍ فَفَعَلَتْ ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ثُمَّ ضَحَّى بِهِ
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam meminta diambilkan seekor kambing kibasy. Beliau berjalan dan berdiri serta melepas pandangannya di tengah orang banyak. Kemudian beliau dibawakan seekor kambing kibasy untuk beliau buat qurban.” Beliau berkata kepada ‘Aisyah, “Wahai ‘Aisyah, bawakan kepadaku pisau”. Beliau melanjutkan, “Asahlah pisau itu dengan batu”. ‘Aisyah pun mengasahnya. Lalu beliau membaringkan kambing itu, kemudian beliau bersiap menyembelihnya, lalu mengucapkan, “Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat Muhammad”. Kemudian beliau menyembelihnya.”
4.      Menhadapkan hewan ke araah kiblat, kemudian menyembelih dengan mengucapkan bismillah dan membaca takbir, seraya memabca do’a.
5.      Berbuat baik kepada binatang qurban
6.      Sapi untuk 7 orang dalam pembeliannya, dan 1 kambing mencukupi untuk satu keluarga

Sunnah2 setelah menyembelih:

1.      Bersyukur kepada Alloh
2.      Memakan sebagian daging hewan kurban, dihadiahkan dan dishodaqohkan
3.      Tidak meperjualbelikan hewan kurban
من باع أضحيته فلا أضحية له



Yuk berqurban bersama kami...
pesan sekarang, gratis biaya perawatan sampai hari pengiriman.



Disamping gelar Al-Imam, beliau juga menjadat gelar sebagai AlHafiz, Al-Faqih, Al-Muhaddith, pembela As-Sunnah, penentang bid’ah, pejuang ilmu-ilmu agama. Nama lengkapnya adalah Abu Zakariya bin Syaraf bin Mari bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam AnNawawi Ad-Dimasyqi.

Beliau dilahirkan di desa Nawa yang termasuk wilayah Hauran pada tahun 631H. Kakek tertuanya Hizam singgah di Golan menurut adat Arab, kemudian tinggal di sana dan Allah swt memberikan keturunan yang banyak, salah satu diantara adalah Imam Nawawi.

Banyak orang terkemuka di sana yang melihat anak kecil memiliki kepandaian dan kecerdasan. Mereka menemui ayahnya dan memintanya agar memperhatikannya dengan lebih seksama. Ayahnya mendorong sang Imam menghafalkan Al-Qur’an dan ilmu.

Maka, An-Nawawi mulai menghafal Al-Qur’an dan dididik oleh orang-orang terkemuka dengan pengorbanan harus meninggalkan masa bermain-mainnya karena harus menekuni Al-Qur’an dan menghafaznya. Sebagain gurunya pernah melihat bahwa Imam Nawawi bersama anak-anak lain dan memintanya bermain At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran 10 Imam Nawawi bersama-sama. Karena sesuatu terjadi diantara mereka, dia lari meninggalakn mereka sambil menangis karena merasa dipaksa. Dalam keadaan yang demikian itu dia tetap membaca Al-Qur’an.

Demikianlah, sang Imam tetap terus membaca Al-Qur’an sampai dia mampu menghafalnya ketika mendekati usia baligh. Ketika berusia 9 tahun, ayahnya membawa dia ke Damsyiq untuk menuntut ilmu lebih dalam lagi. Maka tinggallah dia di Madrasah Ar-Rawahiyah pada tahun 649H. Dia hafal kitab At-Tanbiih dalam tempo empat setengah bulan dan belajar AlMuhadzdzab karangan Asy-Syirazi dalam tempo delapan bulan pada tahun yang sama. Dia menuntaskan ini semua berkat bimbingan gurunya Al-Kamal Ishaq bin Ahmad bin Usman Al-Maghribi Al-Maqdisi. Dia adalah guru pertamanya dalam ilmu fiqh dan menaruh memperhatikan muridnya ini dengan sungguh-sungguh. Dia merasa kagum atas ketekunanannya belajar dan ketidaksukaanya bergaul dengan anak-anak yang seumur. Sang guru amat mencintai muridnya itu dan akhirnya mengangkat dia sebagai pengajar untuk sebagian besar jamaahnya.

Guru-guru Imam Nawawi

Sang Imam belajar pada guru-guru yang amat terkenal seperti Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ashari, Zainuddin bin Abdud Daim, Imaduddin bin Abdul Karim Al-Harastani, Zainuddin Abul Baqa, Khalid bin Yusuf AlMaqdisi An-Nabalusi dan Jamaluddin Ibn Ash-Shairafi, Taqiyyuddin bin Abul Yusri, Syamsuddin bin Abu Umar. Dia belajar fighul hadits pada AsySyeikh Al-Muhaqqiq Abu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi Al-Andalusi. Kemudian belajar fiqh pada Al-Kamal Ishaq bin Ahmad bin usman AlMaghribi Al-Maqdisi, Syamsuddin Abdurrahman bin Nuh dan Izzuddin AlArbili serta guru-guru lainnya.

Imam Nawawi tekun menuntut ilmu-ilmu agama, mengarang, menyebarkan ilmu, beribadah, berdzikir, sabar menjalani hidup yang amat sederhana dan berpakaian tanpa berlebihan.
Para Penerus Imam Nawawi

Tidak sedikit ulama yang datang untuk At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran 11 Imam Nawawi
• Satu pelajaran berkenaan dengan Al-Muhadzdzab oleh AsySyirazi.
• Satu pelajaran berkenaan dengan Al-Jam’u baina Ash-Shahihain oleh Al-Humaidi.
• Satu pelajaran berkenaan dengan Shahih Muslim.
• Satu pelajaran berkenaan dengan Al-Luma’ oleh Ibnu Jana.
• Satu pelajaran berkenaan dengan Ishaahul Mantiq oleh Ibnu Sikkit.
• Satu pelajaran berkenaan dengan Tashrif.
• Satu pelajaran berkenaan dengan Ushulul Figh.
• Satu pelajaran berkenaan dengan nama-nama perawi hadits.
• Satu pelajaran berkenaan dengan Ushuluddin.

Beliau membuat catatan atas semua hal yang berkaitan dengan apa yang dipelajari dengan cara memberi penjelasan atas bagian-bagian yang rumit baik itu dengan memberinya ibarat atau ungkapan yang lebih jelas dan mudah dipelajari, termasuk pula perbaikan dan pembenaran dari segi bahasanya. Beliau tidak mau menghabiskan waktunya kecuali menuntut ilmu. Bahkan ketika beliau pergi ke manapun, dalam perjalanan hingga pulang ke rumah, beliau sibuk mengulangi hafalan-hafalan dan bacaan-bacaannya.

Beliau bermujadalah dan mengamalkan ilmunya dengan penuh warak dan membersihkan jiwa dari pengaruh-pengaruh buruk sehingga dalam waktu yang singkat baliau telah hafal hadits-hadits dan berbagai disiplin ilmu hadits. Tidak bisa dipungkiri dia adalah seorang alim dalam ilmu-ilmu Fiqh dan Ushuludin. Beliau telah mencapai puncak pengetahuan madzhab Imam Asy-Syafi’i ra dan imam-imam lainnya. Belaiu juga memimpin Yayasan Daarul Hadits Al-Asyrafiyyah Al-Ulla dan mengajar di sana tanpa mengambil bayaran sedikitpun. Tentu saja Allah swt amat berkenan dengan apa yang beliau lakukan sehingga beliau selalu mendapat dukunganNya sehingga yang jauh menjadi dekat, yang sulit menjadi mudah baginya.

Di samping keahlian itu, beliau juga mendapatkan tiga hal penting:
a) Kedamaian pikiran dan waktu yang luang. Imam rahimaullah mendapat bagian yang banyak dari keduanya karena tidak ada hal-hal duniawi yang menyibukkannya sehingga terlena dalam hal-hal yang tidak bermanfaat.
b) Bisa mengumpulkan kitab-kitab yang digunakan untuk memeriksa dan mengetahui pendapat para ulama lainnya. At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran 12 Imam Nawawi
c) Memiliki niat yang baik, kewarakan dan zuhud yang banyak serta amal-amal sholeh yang bersinar. Imam Nawawi sungguh amat beruntung memiliki semua itu sehingga hasil besar dicapainya ketika beliau baru berusia relatif muda dan dalam waktu yang bisa dikatakan amat singkat yaitu tidak lebih dari 45 tahun, tapi penuh dengan kebaikan dan keberkatan dari Allah swt.

Kitab-kitab yang dipelajarinya dari guru-gurunya antara lain:

Kitab hadits yang enam yaitu Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Nasa’I, Sunan Ibn Majah dan Muwatta’nya Imam Malik, Musnad Asy-Syafi’i, musnad Ahma bin Hanbal, Sunan Ad-Daarimi, Sunan Daruquthi, Sunan Baihaqi, Syarhus Sunan oleh Al-Baghawi dan kitab Ma’alimut Berita dalam tafsir Al-Baghawi juga, ‘Amalul Yaumi Wallailah oleh Ibnu As-Sunni, Al-Jaami’li Aadaabir Al-Qusyairiyah dan Al-Ansaab oleh Az-Zubair bin Bakar serta banyak lagi.

Pribadi Dan Perilaku Imam Nawawi

Imam Nawawi mempunyai penguasaan ilmu yang luas, derajat tekun yang mengagumkan, senantiasa hidup warak, zuhud dan sabar dalam kesederhana hidupnya. Pada waktu yang sama, beliau juga dikenal mempunyai kesungguhan yang luar-biasa dan berbagai kebaikan lainnya. Beliau tidak rela menghabiskan satu menit dalam kehidupannya tanpa ketaatan kepada Rabnya. Beliau mengandalkan kehidupan dari sumbangan atau amal jariyah yang diberikan orang-orang kepada madrasah ArRawahiyah yang dipimpinnya dan dari apa yang diwariskan oleh ibu bapaknya. Sekalipun demikian, kadang-kadang beliau bersedekah dari hartanya yang tidak berlebihan itu.

Beliau banyak memanfaatkan waktu malam hari semata-mata untuk beribadah dan menulis kitab-kitab agama dan tidak lupa menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Sebagai seorang penegak kebenaran, beliau dengan gagah berani menghadapi kedzaliman para penguasa dengan nasihat-nasihat yang bestari dan mengingkari mereka atas pelanggaran yang mereka lakukan sebagai seorang penguasa. Belaiu tidak terpengaruh oleh celaan orang-orang yang mencelanya dalam menegakkan agama Allah swt. Jika tidak mungkin menghadapi mereka secara langsung, beliau akan menulis surat-surat yang ditujukan kepada mereka sebagai media dakwahnya. Beliau senantiasa diliputi ketenangan dan kewibawaan ketika membahas masalah-masalah agama bersama para ulama dengan mengikuti warisan Salafus Sholeh dan Ahli Sunnah wal Jama’ah. Tidak perlu disinggung lagi kalau beliau amat rajin membaca AlQur’an, berdzikir dengan nama-nama Allah Yang Agung (Asmaul Husna), berpaling dari dunia dan memusatkan perhatian dalam urusan-urusan dunia yang memiliki konsekuensi akhirati.

Kitab-kitab Imam Nawawi

Beliau telah menghasilkan banyak kitab, diantaranya:
Syarah Muslim, Al-Irsyad dan At-Taqrib berkenaan dengan segi-segi umum hadits, Tahdzibul Asmaa’wal Lughaat, Al-Manaasik Ah-Shughra dan Al-Manaasik Al-Kubra, Minhajut Taalibin, Bustaanul ‘Arifiin, khulaasahtul Ahkaam fi Muhimmaaatis Sunan wa Qawaa’idil Islam, Raudhatut Taalibiin fii ‘Umdatil Muftiin, Hulyatul Abrar wa Syi’aarul Akhyaar fii Talkhiishid Da’awaat wal Adzkaar yang lebih dikenal dengan nama Al-Adzkaar lin Nawawi dan At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran

Imam Nawawi Meninggal Dunia

Di penghujung usianya, Imam Nawawi bertolak ke negeri kelahirannya dan berziarah ke Al-Quds dan Al-Khalil. Kemudian beliau kembali ke Nawa dan ketika itulah beliau sakit di samping ayah bundanya. Imam Nawawi rahimaullah wafat pada malam Rabu 24 Rajab tahun 676H dan dimakamkan di Nawa. Kuburan beliau sangat terkenal dan selalu diziarahi orang-orang yang mengagumi perjuangannya dalam menegakkan agama Islam. Kepergian sang Imam telah menyebabkan kesedihan tiada terhingga bagi penduduk Damsyiq. Mudah-mudahan Allah swt selalu menganugerahi rahmatNya dan meninggikan derajatnya di syurga.


SUMBER : Syarh At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran, Abdul Qadir Al-Arnauth

Saudaraku sekalian, manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makluk-makhluk lain yang Alloh ciptakan. Alloh memberikannya akal pikiran dan mata hati, yang membedakannya dengan makhluk yang lain. Untuk mengembangkan kemampuan pikiran dan hati tersebut, Alloh karuniakan kepada manusia panca indra yang digunakan untuk mencerna berbagai informasi yang didapat. Alloh berfirman :

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [١٦:٧٨ 

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An Nahl : 78)

Dan dengan berbagai informasi yang dicerna panca indra itulah manusia memiliki berbagai pengetahuan sesuai banyak sedikitnya informasi yang masuk dan dicerna. Sebagai banyak informasi yang didapat maka, akan semakin banyak pengetahuan yang didapat orang tersebut.
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, tingkatan pengetahuan seseorang itu dibagi menjadi 6 tingkatan :
1.    Al Ilmu, yaitu pengetahuan seseorang terhadap sesuatu sesuai dengan hakikatnya, dengan pengetahuan yang jelas. Seperti seseorang yang mengetahui akan kewajiban shalat 5 waktu, dia hafal dan faham Ayat Al Qur’an dan Hadist, serta pendapat ulama yang berbicara tentang kewajiban shalat 5 waktu.
2.    Al Jahlul Basith, yaitu tidak adanya pengetahuan sedikitpun terhadap sesuatu pada diri seseorang secara menyeluruh. Seperti seseorang yang tidak mengetahui sama sekali tentang hukum waris, tidak faham dan tidak hafal, bahkan tidak tahu Ayat Al Qur’an atau Hadist Rasul yang berbicara tentang waris sama sekali.
3.    Al jahlul Murakab, yaitu pengetahuan seseorang terhadap sesuatu yang berlawanan dengan hakikat sebernarnya. Seperti seseorang yang meyakini bahwa semua agama itu sama, dan bertentangan dengan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah tentang kebenaran agama islam.
4.    Al Wahm, yaitu pengetahuan seseorang terhadap sesuatu yang berlawanan dengan yang Rajih/kuat (condong terhadap yang lemah/prasangka lemah). Seperti seseorang yang ragu apakah sesuatu itu halal atau haram (Syubhat), kemudian tanpa bertanya dan tanpa ilmu dia condong dengan yang halal. Kemudian ia halalkan.
5.    Asy Syak, yaitu pengetahuan seseorang terhadap sesuatu dengan kemungkinan sama antara yang rajih/ kuat dengan yang marjuh/ lemah. Maksudnya adalah apabila terjadi sebuah kebimbangan antara dual hal yang mana seseorang itu tidak dapat memilih dan menguatkan salah satunya. Namun apabila masih dapat menguatkan salah satunya maka hal itu tidak dinamakan dengan Syakk/ (الشَكُّ).
6.    Azh Zhan, yaitu pengetahun seseorang terhadap sesuatu dengan kemungkinan yang kuat terhadap yang benar (prasangka kuat). Seperti seseorang sedikit meragukan sesuatu apakah halal atau haram, namun persangkaan yang kuat dalam hatinya berdasar dalil yang dia ketahui bahwa hal itu haram, maka persangkaan kuat inilah yang dinamakan dengan Zhann/ (الظَنُّ).

Adapun Ilmu itu sendiri dibagi menjadi dua bagian:

Pertama, Ilmu Dharuri, yaitu pengetahuan tentang sesuatu secara pasti tanpa memerlukan penelitian dan pembuktian dalil. Seperti pengetahuan bahwa api itu panas.

Kedua,  Ilmu Nazhari, yaitu pengetahuan yang membutuhkan penelitian dan pendalila. Seperti pengetahuan wajibnya niat dalam wudhu.

Demikian tulisan singkat ini, semoga bermanfaat dan menjadi pemberat amal di Yaumul Mizan kelak. Aamiin…

Sumber :
Syarh Tslatsatul Ushul, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Firman Allah
Bismillahirrahmaanirrahiim
“Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Jar majrur (bi ismi) di awal ayat berkaitan dengan kata kerja yang tersembunyi setelahnya sesuai dengan jenis aktifitas yang sedang dikerjakan. Misalnya anda membaca basmalah ketika hendak makan, maka takdir kalimatnya adalah : “Dengan menyebut nama Allah aku makan”.
Kita katakan (dalam kaidah bahasa Arab) bahwa jar majrur harus memiliki kaitan dengan kata yang tersembunyi setelahnya, karena keduanya adalah ma’mul. Sedang setiap ma’mul harus memiliki ‘amil.
Ada dua fungsi mengapa kita letakkan kata kerja yang tersembunyi itu di belakang.
Pertama : Tabarruk (mengharap berkah) dengan mendahulukan asma Allah Azza wa Jalla.
Kedua : Pembatasan maksud, karena meletakkan ‘amil dibelakang berfungsi membatasi makna. Seolah engkau berkata : “Aku tidak makan dengan menyebut nama siapapun untuk mengharap berkah dengannya dan untuk meminta pertolongan darinya selain nama Allah Azza wa Jalla”.
Kata tersembunyi itu kita ambil dari kata kerja ‘amal (dalam istilah nahwu) itu pada asalnya adalah kata kerja. Ahli nahwu tentu sudah mengetahui masalah ini. Oleh karena itulah kata benda tidak bisa menjadi ‘ami’l kecuali apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Lalu mengapa kita katakan : “Kata kerja setelahnya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan”, karena lebih tepat kepada yang dimaksud. Oleh sebab itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Barangsiapa yang belum menyembelih, maka jika menyembelih hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah “[1] Atau : “Hendaklah ia menyembelih atas nama Allah” [2]
Kata kerja, yakni ‘menyembelih’, disebutkan secara khusus disitu.
Lafzhul Jalalah (Allah).
Merupakan nama bagi Allah Rabbul Alamin, selain Allah tidak boleh diberi nama denganNya. Nama ‘Allah’ merupakan asal, adapun nama-nama Allah selainnya adalah tabi’ (cabang darinya).
Ar-Rahmaan
Yakni yang memiliki kasih sayang yang maha luas. Oleh sebab itu, disebutkan dalam wazan fa’laan, yang menunjukkan keluasannya.
Ar-Rahiim
Yakni yang mencurahkan kasih sayang kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya. Oleh sebab itu, disebutkan dalam wazan fa’iil, yang menunjukkan telah terlaksananya curahan kasih saying tersebut. Di sini ada dua penunjukan kasih sayang, yaitu kasih sayang merupakan sifat Allah, seperti yang terkandung dalam nama ‘Ar-Rahmaan’ dan kasih sayang yang merupakan perbuatan Allah, yakni mencurahkan kasih sayang kepada orang-orang yang disayangiNya, seperti yang terkandung dalam nama ‘Ar-Rahiim’. Jadi, Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiiim adalah dua Asma’ Allah yang menunjukkan Dzat, sifat kasih sayang dan pengaruhnya, yaitu hikmah yang merupakan konsekuensi dari sifat ini.
Kasih sayang yang Allah tetapkan bagi diriNya bersifat hakiki berdasarkan dalil wahyu dan akal sehat. Adapun dalil wahyu, seperti yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang penetapan sifat Ar-Rahmah (kasih sayang) bagi Allah, dan itu banyak sekali. Adapun dalil akal sehat, seluruh nikmat yang kita terima dan musibah yang terhindar dari kita merupakan salah satu bukti curahan kasih sayang Allah kepada kita.
Sebagian orang mengingkari sifat kasih sayang Allah yang hakiki ini. Mereka mengartikan kasih sayang di sini dengan pemberian nikmat atau kehendak memberi nikmat atau kehendak memberi nikmat. Menurut akal mereka mustahil Allah memiliki sifat kasih sayang. Mereka berkata : “Alasannya, sifat kasih sayang menunjukkan adanya kecondongan, kelemahan, ketundukan dan kelunakan. Dan semua itu tidak layak bagi Allah”.
Bantahan terhadap mereka dari dua sisi.
Pertama : Kasih sayang itu tidak selalu disertai ketundukan, rasa iba dan kelemahan. Kita lihat raja-raja yang kuat, mereka memiliki kasih sayang tanpa disertai hal itu semua.
Kedua : Kalaupun hal-hal tersebut merupakan konsekuensi sifat kasih sayang, maka hanya berlaku pada sifat kasih sayang yang dimiliki makhluk. Adapun sifat kasih sayang yang dimiliki Al-Khaliq Subhanahu wa Ta’ala adalah yang sesuai dengan kemahaagungan, kemahabesaran dan kekuasanNya. Sifat yang tidak akan berkonsekuensi negative dan cela sama sekali.
Kemudian kita katakan kepada mereka : Sesungguhnya akal sehat telah menunjukkan adanya sifat kasih sayang yang hakiki bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pemandangan yang sering kita saksikan pada makhluk hidup, berupa kasih sayang di antara mereka, jelas menunjukkan adanya kasih sayang Allah. Karena kasih sayang merupakan sifat yang sempurna. Dan Allah lebih berhak memiliki sifat yang sempurna. Kemudian sering juga kita saksikan kasih sayang Allah secara khusus, misalnya turunnya hujan, berakhirnya masa paceklik dan lain sebagainya yang menunjukkan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Lucunya, orang-orang yang mengingkari sifat kasih sayang Allah yang hakiki dengan alasan tidak dapat diterima akal atau mustahil menurut akal, justru menetapkan sifat iradah (berkehendak) yang hakiki dengan argumentasi akal yang lebih samar daripada argumentasi akal dalam menetapkan sifat kasih sayang bagi Allah. Mereka berkata : “Keistimewaan yang diberikan kepada sebagian makhluk yang membedakannya dengan yang lain menurut akal menunjukkan sifat iradah”. Tidak syak lagi hal itu benar. Akan tetapi hal tersebut lebih samar disbanding dengan tanda-tanda adanya kasih sayang Allah. Karena hal tersebut hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang pintar. Adapun tanda-tanda kasih sayang Allah dapat diketahui oleh semua orang, tidak terkecuali orang awam. Jika anda bertanya kepada seorang awam tentang hujan yang turun tadi malam : “Berkat siapakah turunnya hujan tadi malam ?” Ia pasti menjawab : “berkat karunia Allah dan rahmatNya”
MASALAH
Apakah basmalah termasuk ayat dalam surat Al-Fatihah ataukah bukan ?
Dalam masalah ini para ulama berbeda pendapat. Ada yang berpendapat bahwa basmalah termasuk ayat dalam surat Al-Fatihah, harus dibaca jahr (dikeraskan bacaannya) dalam shalat dan berpendapat tidak sah shalat tanpa membaca basmalah, sebab masih termasuk dalam surat Al-Fatihah.
Sebagian ulama lain berpendapat, basmalah tidak termasuk dalam surat Al-Fatihah. Namun ayat yang berdiri sendiri dalam Al-Qur’an.
Inilah pendapat yang benar. Pendapat ini berdasarkan nash dan rangkaian ayat dalam surat ini.
Adapun dasar di dalam nash, telah diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Aku membagi shalat (yakni surat Al-Fatihah) menjadi dua bagian, separuh untuk-Ku dan separuh untuk hamba-Ku. Apabila ia membaca : “Segala puji bagi Allah”. Maka Allah menjawab : “Hamba-Ku telah memuji-Ku”. Apabila ia membaca : “Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Maka Allah menjawab: “Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”. Apabila ia membaca : “Penguasa hari pembalasan”. Maka Allah menjawab : “Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku”. Apabila ia membaca : “ Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”. Maka Allah menjawab : “Ini separoh untuk-Ku dan separoh untuk hamba-Ku”. Apabila ia membaca : “Tunjukilah kami kepada jalan yang lurus”. Maka Allah menjawab : “Ini untuk hamba-Ku, akan Aku kabulkan apa yang ia minta” [3]
Ini semacam penegasan bahwa basmalah bukan termasuk dalam surat Al-Fatihah. Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyalahu ‘anhu, ia berkata : “Aku pernah shalat malam bermakmum di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhum. Mereka semua membuka shalat dengan membaca : “Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamin” dan tidak membaca ; ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim” di awal bacaan maupun di akhirnya. [4]
Maksudnya mereka tidak mengeraskan bacaannya. Membedakan antara basmalah dengan hamdalah dalam hal dikeraskan dan tidaknya menunjukkan bahwa basmalah tidak termasuk dalam surat Al-Fatihah.
[Disalin dari kitab Tafsir Juz ‘Amma, edisi Indonesia Tafsir Juz ‘Amma, penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, penerjemah Abu Ihsan Al-Atsari, penerbit At-Tibyan – Solo]
sumber : almanhaj.or.id

Bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan-bulan haram, Di mana bulan haram ini adalah bulan yang dimuliakan. Di Bulan ini dilarang keras melakukan maksiat, serta diperintahkan bagi kita untuk beramal sholih. Bahkan ketika zaman jahiliyah pun, kaum kafir melarang dan menjauhi peperangan pada bulan-bulan haram.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوتَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْرِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا 

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Apa Maksud Bulan Haram?

Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna:
  1. Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
  2. Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)
Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, ”Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.” Bahkan Ibnu ’Umar, Al Hasan Al Bashri dan Abu Ishaq As Sa’ibi melakukan puasa pada seluruh bulan haram, bukan hanya bulan Rajab atau salah satu dari bulan haram lainnya. Lihat Latho-if Al Ma’arif, 214. Ulama Hambali memakruhkan berpuasa pada bulan Rajab saja, tidak pada bulan haram lainya. Lihat Latho-if Al Ma’arif, 215.

Adakah Amalan Khusus di Bulan Rajab ?

Tidak ada hadits-hadits khusus yang tetap (shahih) tentang keutamaan puasa pada bulan Rajab selain hadits yang diriwayatkan An-Nasa’i dan Abu Dawud, dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dari shahabat Usamah, bahwa dia berkata:

“Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan tertentu sebagaimana puasa engkau pada bulan Sya’ban.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ذلك شهر يغفل عنه الناس بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم

“Itu adalah bulan yang orang-orang lalai darinya, bulan yang terletak antara Rajab dan Ramadhan, dan itu adalah bulan yang mana seluruh amalan diangkat ke hadapan Rabbul ‘Alamin, maka aku senang jika amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.”  [HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Abi Syaibah, Abu Ya’la, Ibnu Zanjuyah, Ibnu Abi ‘Ashim, Al-Barudi, Sa’id bin Manshur]

Hadits-hadits yang ada menunjukkan keumuman tentang dorongan untuk berpuasa tiga hari di setiap bulan, dan dorongan untuk berpuasa pada hari-hari Bidh di setiap bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15, dorongan untuk berpuasa pada bulan-bulan haram, puasa pada hari Senin dan Kamis. Dan bulan Rajab masuk ke dalam keumuman dari itu semua.

Jika engkau bersemangat untuk memilih hari-hari tertentu pada setiap bulannya, maka pilihlah hari-hari Bidh yang tiga tersebut, atau hari Senin dan Kamis, kalau tidak maka terserah karena perkaranya sangat mudah.

Adapun pengkhususan puasa pada hari-hari tertentu di bulan Rajab, maka kami tidak mengetahui dasarnya dalam syari’at ini. Wabillahit Taufiq.

Sumber : 
Fatawa Al-Lajnah Ad-Da-imah Lil Buhuts Al-‘Ilmiyyah Wal Ifta’
muslim.or.id



Saudaraku seiman,


Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Shalawat dan Salam semoga Alloh senantiasa curahkan kepada Nabi Kita Muhammad bin Abdillah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita seoran muslim untuk mendalami empat masalah yang penting dalam agama kita ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad At Tamimi. Beliau menjelaskan 4 perkara itu adalah yaitu : 

1. Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalilnya.
2. Amal, yaitu mengamalkan ilmu ini.
3. Berdakwah mengajak manusia kepadanya. 
4. Sabar, yaitu tabah dan tangguh dalam mengahadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkan dan berdakwah kepadanya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَٱلۡعَصۡرِ  ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ  ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ  ٣

“Demi masa. Sesungguhya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shaleh dan saling nasehat-menasehati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar.” (Surat al-‘Ashr : 1-3).

Imam Asy-Syafi’i Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan : “Seandainya Allah hanya menurunkan surat ini saja sebagai hujjah untuk makhlukNya, tanpa hujjah yang lain, sungguh telah cukup surat ini sebagai hujjah bagi mereka.”


Dan imam Al-Bukhari Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan : “Bab : ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Dalilnya firman Allah Ta’ala :


فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مُتَقَلَّبَكُمۡ وَمَثۡوَىٰكُمۡ  ١٩
“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada sesembahan (yang
haq) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu, serta untuk orang mukmin dan mukminah. Dan Alloh mengetahui tempat usaha dan tempat tinggal kalian” (QS. Muhammad: 19).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk berilmu (berpengetahuan) … Sebelum ucapan dan perbuatan.


Sumber :
Ushulu Tsalastah Karya Syaikh Muhammad At Tamimi
Yoghurt termasuk sumber makanan tinggi probiotik, bakteri baik yang membantu melancarkan pencernaan. Namun, tahukah Anda bahwa masih ada banyak manfaat yoghurt lainnya bagi kesehatan yang sayang untuk dilewatkan? Yuk, cari tahu semua informasinya di bawah ini.

Manfaat yoghurt yang mungkin tidak pernah Anda sadari

1. Menurunkan tekanan darah

Dilansir dari WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi yoghurt sebanyak 2-3 porsi per hari (atau lebih) mengalami penurunan tensi darah hingga 50% dibandingkan mereka yang tidak makan yogurt sama sekali.

Manfaat yoghurt ini datang  dari kandungan kalium yang dapat membilas kelebihan natrium dari dalam tubuh. Natrium adalah mineral yang berperan mningkatkan tekanan darah, yang banyak ditemukan dalam makanan yang mengandung garam tinggi.

2. Sumber protein yang sangat baik

Protein adalah mineral penting yang diperlukan dan digunakan dalam menjalankan berbagai fungsi tubuh. Itu sebabnya kekuragan protein berkaitan dengan berbagai macam gangguan, seperti kesulitan berpikir jernih; rambut, kulit, dan kuku yang mudah rapuh; hingga kehilangan massa otot. Protein juga berperan membantu menstabilkan tekanan darah.

Meski begitu, banyaknya kadar protein dalam yogurt bisa berbeda-beda sesuai jenis yogurtyang Anda santap. Greek yogurt adalah jenis yogurt dengan kandung protein tertinggi. Dalam 6 ons greek yogurt terkandung 15-20 gram protein, yang setara dengan 3 ons daging tanpa lemak. Sementara itu, yogurt biasa hanya menghasilkan 9 gram protein. Jadi, jangan lupa untuk cek label informasi gizi pada kemasan makanan yang Anda beli, termasuk yoghurt.

3. Menggantikan energi setelah berolahraga

Merasa lapar setelah berolahraga? Pilihlah yogurt untuk mengganjal perut dan menghindai Anda makan berlebihan setelah olahraga. Pasalnya, kombinasi protein dan karbohidrat pada yoghurt dapat menggantikan energi Anda yang terkuras selama olahraga. Bila ditambah dengan meminum segelas air, maka proses rehidrasi dalam tubuh Anda akan kembali lebih cepat.

4. Membantu sistem pencernaan lebih lancar

Manfaat yoghurt yang satu ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, yogurt mengandung probiotik, bakteri baik yang membantu menyingkirkan bakteri jahat penyebab infeksi di usus sehingga pencernaan Anda pun lebih lancar.

5. Menjaga kesehatan tulang

Secara umum, yogurt kaya akan kandungan kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan gigi.

Nah, konsumsi yoghurt dapat membantu Anda mencegah terjadinya osteoporosis. Pasalnya, yoghurt mengandung kombinasi kalsium dan vitamin D yang bermanfaat untuk memperkuat tulang Anda. Sementara itu, vitamin D dapat membantu tubuh untuk menyerap kalsium dengan lebih baik.

Periset dari Marmara University menemukan bahwa makan yoghurt tidak akan mengikis lapisan email gigi. Selain itu, asam laktat pada yoghurt juga berfungsi untuk melindungi gusi Anda dari infeksi.

6. Sumber mineral dan vitamin

Yogurt diperkaya oleh asupan vitamin B kompleks, magnesium, kalium, fosfor, zat besi, selenium, dan zink. Kandungan vitamin B12 pada yoghurt juga bermanfaat untuk membantu sistem saraf Anda berfungsi dengan baik dan melindungi dari penyakit jantung.

7. Memperkuat sistem imun

Deretan mineral dan gizi penting di dalam yogurt membantu meningkatkan produksi sel T, salah satu sel darah putih di dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk melawan penyakit. Cukup makan setidaknya 400 gram yoghurt setiap hari untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dan membantu melawan infeksi dan bakteri.

8. Membantu menurunkan berat badan

Yogurt sering didaulat sebagai camilan sehat yang tidak akan bikin gemuk. Ini karena kombinasi kandungan probiotik, protein, dan kalsiumnya yang memicu produksi hormon antilapar, seperti GLP-1 dan peptide YY. Itu sebabnya Anda bisa lebih cepat kenyang setelah makan yogurt, sehingga tidak akan tergoda untuk makan lagi sampai waktu makan berikutnya. Pilihlah greek yoghurt yang terbukti lebih padat kadar proteinnya.

Namun manfaat yoghurt tidak berhenti sampai di situ. Yoghurt juga diketahui dapat menyeimbangkan kadar kolesterol, dan memelihara fungsi otot serta sistem saraf Anda

Udah tahukan manfaatnya, sekarang giliran kamu membuktikannya.


Yuk... Order Produk Yoghurt dari YOOGOOD.

Hubungi Agen Kami